Apa Itu Dokumenter Observasional? Temukan Jawaban dan Contohnya
Apa Itu Dokumenter Observasional? Temukan Jawaban dan Contohnya – Pernahkah Anda menonton film yang terasa sangat alami, seolah Anda sedang mengamati kehidupan nyata tanpa gangguan? Film seperti ini adalah dokumenter observasional. Jenis dokumenter ini membawa penonton masuk ke dalam dunia nyata, tanpa campur tangan atau arahan yang berlebihan. Artikel ini akan menjelaskan apa itu dokumenter observasional dan mengapa jenis film ini memiliki keunikan yang berbeda. Mari kita telusuri lebih jauh dan temukan contohnya.
Apa Itu Dokumenter Observasional?
Dokumenter observasional adalah jenis dokumenter yang fokus pada pengamatan langsung atas peristiwa nyata tanpa banyak campur tangan dari pembuat film. Pada dokumenter ini, kamera berperan seperti “pengamat tak terlihat” yang menangkap momen-momen dalam kehidupan sehari-hari tanpa adanya naskah atau arahan yang mengganggu. Dalam pendekatan ini, penonton diajak untuk mengamati kehidupan orang lain atau situasi tertentu, hampir seperti berada di sana secara langsung.
Ciri-Ciri Dokumenter Observasional
1. Minim Campur Tangan
Pada dokumenter observasional, pembuat film tidak mengatur atau mengarahkan subjeknya. Kamera hanya merekam apa yang terjadi di depan lensa, tanpa dialog yang diatur, tanpa wawancara, atau narasi yang berlebihan. Hal ini memberi kesan yang sangat alami.
2. Tanpa Naskah atau Narasi
Biasanya, dokumenter observasional tidak memiliki naskah atau narasi dari pembuat film. Sebaliknya, film bergantung pada suara asli dan interaksi yang terjadi di lokasi. Dengan begitu, film ini memberikan gambaran yang lebih autentik tentang apa yang terjadi.
3. Kamera Bergerak Bebas
Dalam dokumenter observasional, kamera mengikuti subjek di lingkungan aslinya. Teknik ini membuat film terasa lebih dekat dan intim. Penggunaan kamera handheld (dipegang tangan) sering kali menjadi pilihan, agar gambar yang dihasilkan terlihat alami.
4. Waktu yang Alami
Dokumenter observasional menangkap kejadian secara berkelanjutan dalam waktu nyata. Ini berarti bahwa momen-momen kecil dan reaksi spontan bisa tertangkap. Hasilnya, penonton dapat merasakan waktu seperti yang dialami subjek dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Dokumenter Observasional
Beberapa film dokumenter observasional terkenal, misalnya High School karya Frederick Wiseman, mengamati kehidupan para siswa dan guru tanpa campur tangan atau narasi tambahan. Contoh lainnya adalah Primary, film dokumenter klasik karya Robert Drew, yang menyoroti kampanye politik John F. Kennedy pada tahun 1960 dengan cara yang sangat dekat, seolah penonton ada di antara para pendukungnya.
Tujuan dan Manfaat Dokumenter Observasional
Jenis dokumenter ini memiliki tujuan untuk memberikan pengalaman menonton yang autentik kepada penonton, sehingga mereka dapat menarik kesimpulan sendiri. Dengan mengamati langsung, penonton bisa merasakan keaslian dan kepolosan momen, tanpa filter dari narasi atau opini pembuat film.
1. Menghadirkan Realitas Seperti Apa Adanya
Dokumenter observasional memberikan pengalaman melihat realitas tanpa banyak tambahan. Ini memungkinkan penonton memahami peristiwa atau situasi dengan cara mereka sendiri. Misalnya, dalam dokumenter Salesman karya Albert dan David Maysles, penonton bisa merasakan beratnya pekerjaan penjual tanpa diberi opini dari pembuat film.
2. Memicu Rasa Penasaran dan Empati
Dengan pendekatan yang natural, dokumenter observasional sering kali memunculkan rasa penasaran dan empati penonton terhadap subjeknya. Misalnya, dalam dokumenter Grey Gardens, penonton dapat melihat bagaimana kehidupan sehari-hari seorang ibu dan anak yang tinggal di rumah besar namun usang. Kisah mereka membuka pandangan penonton tentang kehidupan yang mungkin belum pernah mereka bayangkan.
3. Memperkuat Rasa Keintiman
Tanpa pengaturan atau arahan, penonton merasa lebih dekat dengan subjek film. Kamera yang mengikuti subjek secara bebas memberi kesan keintiman, seolah kita sedang berbicara langsung dengan mereka atau bahkan “berada di samping mereka.” Ini menjadikan pengalaman menonton sangat personal.
4. Memberikan Perspektif yang Lebih Berimbang
Dalam dokumenter observasional, subjek dibiarkan menunjukkan sisi kehidupannya tanpa harus mengikuti sudut pandang pembuat film. Hal ini membuat dokumenter ini terasa lebih berimbang, karena pembuat film hanya menyajikan realitas tanpa menyisipkan opini atau sudut pandang tertentu. Misalnya, dokumenter Titicut Follies karya Frederick Wiseman, yang menampilkan kehidupan dalam rumah sakit jiwa di Massachusetts, berhasil menggambarkan kondisi yang penuh tantangan tanpa narasi atau intervensi berlebih.

Kelebihan dan Tantangan Membuat Dokumenter Observasional
Membuat dokumenter observasional membutuhkan kesabaran dan teknik pengambilan gambar yang cermat. Berikut adalah beberapa kelebihan dan tantangan dalam pembuatan film dokumenter observasional.
1. Kelebihan
- Autentik dan Alami: Dokumenter ini memberikan pengalaman autentik bagi penonton. Mereka merasa melihat peristiwa nyata tanpa intervensi.
- Memberikan Pengalaman Mendalam: Tanpa pengaturan berlebihan, dokumenter observasional menyajikan pengalaman yang terasa mendalam dan nyata.
2. Tantangan
- Membutuhkan Kesabaran Tinggi: Pembuat film harus menunggu momen yang tepat untuk merekam momen penting, yang terkadang memakan waktu.
- Kurangnya Kendali: Karena tidak ada naskah atau pengaturan, pembuat film tidak memiliki kendali penuh terhadap alur cerita.
Kesimpulan
Dokumenter observasional adalah jenis film yang menawarkan pengalaman langsung dalam mengamati realitas tanpa filter. Dengan gaya yang minim campur tangan, dokumenter ini membawa penonton lebih dekat ke kehidupan nyata, memungkinkan mereka untuk memahami kisah-kisah manusia dari sudut pandang yang netral.
Jika Anda tertarik membuat dokumenter dengan gaya observasional, Denaya Pictures siap membantu. Hubungi kami untuk jasa pembuatan film dokumenter profesional yang autentik.
Baca juga : Tujuan Film Dokumenter: Dari Edukasi hingga Inspirasi Sosial