Apakah Dokumenter Termasuk Genre Film? Ini Penjelasan Lengkapnya – “Pernah nggak, kamu nonton dokumenter lalu tanpa sadar ikut terharu, tertawa, atau bahkan termotivasi untuk bertindak?”
Sebuah film dokumenter berjudul 13th, karya Ava DuVernay, berhasil membuka mata dunia tentang isu rasisme dan penjara massal di Amerika Serikat. Film ini bukan sekadar informasi—ia menyentuh hati, mengubah sudut pandang, dan memantik aksi. Tapi, muncul satu pertanyaan penting yang sering ditanyakan: apakah dokumenter termasuk genre film?
Untuk menjawabnya, mari kita telusuri lebih dalam.
Apakah Dokumenter Termasuk Genre Film? Ini Penjelasan Lengkapnya
Apa Itu Genre Film?
Genre film merupakan klasifikasi karya sinema yang dibedakan berdasarkan gaya penyajian, alur cerita, serta cara bertuturnya. Genre berfungsi sebagai penanda yang membantu penonton memahami tipe cerita atau sajian visual yang akan mereka nikmati. Beberapa genre yang paling umum antara lain:
- Drama
- Komedi
- Aksi
- Horor
- Fantasi
- Dokumenter
Ya, kamu tidak salah baca. Dokumenter termasuk dalam salah satu jenis atau genre dalam dunia perfilman.
Mengapa Dokumenter Dianggap Genre?
Dokumenter memiliki ciri khas yang berbeda dari genre lain. Film ini tidak dibuat dari naskah fiksi, melainkan berdasarkan kejadian nyata. Tujuannya pun bukan hanya menghibur, tetapi juga:
- Menginformasikan
- Mendidik
- Menggugah kesadaran
- Mengajak penonton bertindak
Dalam dunia perfilman, dokumenter sudah lama diakui sebagai genre tersendiri karena memiliki gaya visual dan struktur narasi khas.
Ciri-Ciri Film Dokumenter sebagai Genre
- Berbasis Fakta Film dokumenter diambil dari peristiwa nyata, bukan rekaan imajinasi seperti fiksi.
- Menggunakan Narasi Nyata Narasi bisa disampaikan lewat wawancara, rekaman arsip, dan narator.
- Mengandung Pesan Sosial Hampir semua dokumenter membawa misi untuk menyuarakan sesuatu.
- Gaya Sinematik Beragam Ada yang menggunakan footage arsip, animasi, rekaman lapangan, atau gabungan semua.
- Durasi Beragam Dari dokumenter pendek 5 menit hingga panjang 90 menit atau lebih.

Contoh Genre Dokumenter
Dalam genre dokumenter sendiri, ada sub-genre yang semakin memperkaya dunia film. Beberapa di antaranya:
- Observational – Merekam kejadian apa adanya, tanpa intervensi. Contoh: Primary (1960)
- Expository – Menggunakan narator yang menjelaskan konteks dan fakta. Contoh: Planet Earth
- Participatory – Filmmaker ikut terlibat dalam cerita. Contoh: Super Size Me
- Reflexive – Mengajak penonton memahami proses pembuatan film itu sendiri. Contoh: Man with a Movie Camera
- Performative – Lebih menekankan emosi dan pengalaman pribadi. Contoh: Stories We Tell
Apa yang Membedakan Dokumenter dengan Genre Lain?
Genre lain seperti drama atau aksi menggunakan aktor dan naskah fiktif. Dokumenter justru sebaliknya:
- Tidak menggunakan aktor (tokohnya nyata)
- Tidak menggunakan skenario buatan—alur ceritanya mengikuti kejadian nyata.
- Lebih fokus pada data, wawancara, dan realita
Namun, dokumenter tetap memakai teknik sinematik seperti:
- Komposisi gambar
- Musik latar
- Editing visual dan suara
Itulah sebabnya dokumenter dianggap film yang utuh, bukan sekadar laporan berita.

Mengapa Dokumenter Penting dalam Dunia Film?
Dokumenter bukan hanya genre, tetapi juga media penting dalam perubahan sosial. Film seperti The True Cost telah membuka mata dunia tentang dampak industri fashion terhadap lingkungan.
Melalui film dokumenter, suara masyarakat umum dapat diangkat, topik yang jarang terlihat bisa mendapat perhatian, dan penonton memperoleh pelajaran dari kisah nyata kehidupan.
Jika kamu ingin membuat dokumenter tapi bingung mulai dari mana, Denaya Pictures siap mendampingi dari tahap ide, riset, produksi hingga distribusi.
Dokumenter Bukan Genre yang Membosankan
Beberapa orang mengira dokumenter itu berat dan kaku. Nyatanya, banyak dokumenter yang menghibur, menyentuh, bahkan membuat tertawa.
Contoh:
- Won’t You Be My Neighbor? (tentang Fred Rogers, ikon acara anak-anak)
- Jiro Dreams of Sushi (cerita koki sushi terkenal asal Jepang)
- Free Solo (kisah pemanjat tebing ekstrem)
Film-film ini punya kualitas cerita dan sinematografi yang bisa bersaing dengan film blockbuster.
Jadi, Apakah Dokumenter Termasuk Genre Film?
Jawabannya adalah: ya, tentu saja.
Dokumenter diakui sebagai salah satu genre dalam dunia perfilman, dengan kekuatan dan keunikannya sendiri. Ia bukan hanya sarana informasi, tapi juga karya seni visual yang utuh.
Kalau kamu berencana membuat dokumenter sendiri, baik untuk tugas sekolah, proyek komunitas, atau tayangan profesional, jangan ragu berkonsultasi dengan Denaya Pictures—kami siap membantu dari awal hingga akhir.
Apa Pendapatmu?
Pernahkah kamu menonton dokumenter yang mengubah cara pandangmu? Atau punya ide cerita nyata yang ingin kamu angkat? Tulis di kolom komentar, ya!
Baca juga: 10 Elemen Wajib yang Harus Ada dalam Film Dokumenter





